Pengertian Polimerisasi


by:Rafli Kurnia



Pengertian Polimerisasi Kondensasi

Polimerisasi kondensasi adalah proses pembentukan polimer melalui penggabungan molekul-molekul kecil melalui reaksi yang melibatkan gugus fungsi, dengan atau tanpa diikuti lepasnya molekul kecil. Dengan kata lain, polimerisasi kondensasi hanya dilangsungkan oleh monomer yang mempunyai gugus fungsional. Molekul kecil yang dilepaskan biasanya adalah air. Selain itu, metanol juga sering dihasilkan sebagai efek samping polimerisasi kondensasi.

Contoh Polimerisasi Kondensasi

Contoh polimerisasi kondensasi adalah pembentukan selulosa dari monomer (unit ulangan) yaitu glukosa. Glukosa sebanyak n akan bergabung membentuk rantai dan air dengan jumlah (n-1). Pada polimerisasi selulosa, dua monomer glukosa bergabung, mengkondensasikan molekul air, kemudian melepaskan atom oksigen yang menghubungkan dua monomer. Proses ini terus berlanjut sehingga membentuk rantai.

polimerisasi kondensasi selulosa

Contoh lain polimer kondensasi adalah poliester, polikarbonat, poliurea, nilon, aramid, dan poliuretan

Pengertian Polimerisasi Adisi

Polimerisasi adisi yaitu penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh suatu intermediet, yang biasanya berupa radikal, anion atau kation membentuk polimer. Polimerisasi adisi biasanya terjadi pada unit monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Reaksi adisi mengakibatkan terbukanya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
polimerisasi adisi

Sebagai contoh, etena yang mempunyai ikatan rangkap jika dipanaskan dengan katalis tertentu akan menjadi polimer:

polimerisasi etena

Jenis-jenis Polimerisasi Adisi

Berdasarkan jenis intermediet, polimerisasi adisi dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

Polimerisasi adisi radikal bebas

Ketika polimerisasi diinisiasi (dipicu) oleh peroksida, radikal bebas akan terbentuk sebagai intermediet. Banyaknya senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkadiena membuat polimerisasi adisi dapat dilangsungkan dengan adanya peroksida seperti benzoil peroksida atau asetil peroksida dengan suhu dan tekanan tinggi.

Sebagai contoh, polimerisasi etena membentuk polietena diikuti oleh polimerisasi radikal bebas. Reaksi dapat berlangsung pada suhu 350-370 K dan tekanan 1000-2000 atm dengan adanya benzoil peroksida sebagai inisiator.

Peroksida menghasilkan radikal bebas yang bereaksi dengan etena membentuk radikal yang lain, yang mana berperan dalam tahap propagasi membentuk rantai polimer. Kombinasi rantai polimer melalui radikal diakhiri saat pereaksi habis.

Polimerisasi adisi kationik

Polimerisasi adisi kationik terinisiasi oleh asam yang ditambahkan pada senyawa berikatan rangkap dua membentuk suatu kation. Kation ini akan berperan pada tahap propagasi untuk membentuk rantai polimer. Contoh polimerisasi adisi kationik adalah pembentukan karet poliisobutilen dari bahan isobutilena. Asam yang digunakan biasanya adalah asam fosfat dan asam sulfat, yang berperan sebagai inisitor.

Polimerisasi adisi anionik

Anion dapat berperan sebagai agen inisitor dalam reaksi polimerisasi. Umumnya, senyawa vinil dapat menjadi anion yang terstabilkan oleh delokalisasi. Contoh senyawa yang dapat mengalami polimerisasi adisi anionik adalah stirena, diena, metakrilat, vinil piridin, aldehida, epoksida, siloksana siklis, dan lakton. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa tersebut dapat mengalami delokalisasi dengan adanya anion. Inisiator yang digunakan untuk polimerisasi adisi anionik adalah logam ionik maupun kovalen seperti amida, alkoksida, hidroksida, sianida, fosfina, amina, dam senyawa organometalik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Orde Baru